Halaman

Selasa, 15 Februari 2011

PHS

PHS ini dikenal sebagai Penyakit Hubungan Seksual atau Venereal Diseases dalam istilah medisnya, yang lebih cenderung merupakan bagian dari penyakit kulit dan kelamin. PHS tidak hanya diderita oleh PSK saja. Melihat perkembangan budaya pergaulan bebas dewasa ini, kebanyakan penderita PHS ini adalah remaja. Kali ini saya tidak membahas siapa saja yang tertular tetapi penyakit-penyakit apa saja yang bisa ditularkan dengan perantara hubungan seksual.
Adapun beberapa PHS yang sering di temui adalah Sifilis, Gonore (GO), Chlamydia, Herpes Genitalis (Herpes Kelamin), Vaginitis trichomonas, Hepatitis B dan HIV AIDS.
Ada beberapa penggolongan cara penularan penyakit diatas, ada yang murni dengan berhubungan seksual, namun ada juga yang dengan cara penukaran cairan dalam tubuh pasien ke orang yang sehat (ibu menyusui ke bayi susuannya, atau berciuman dengan penderita) atau bahkan dari masuknya virus ke dalam tubuh melalui jaringan terbuka (infeksi karena penggunaan alat cukur atau jarum suntik yang tidak steril).

A. Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus). Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan, sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut "Peniru Besar" karena sering dikira penyakit lainnya.
Bila tidak terawat, sifilis dapat menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistem saraf, jantung, atau otak. Sifilis yang tak terawat dapat berakibat fatal. Orang yang memiliki kemungkinan terkena sifilis atau menemukan pasangan seks yang mungkin terkena sifilis dianjurkan untuk segera menemui dokter secepat mungkin.
B. Gonorrhea (GO)
Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.
Pada pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi. Gejalanya adalah nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah dari penis. Sedangkan pada wanita, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang alat reproduksi, gonore pada anus bila melakukan anal sex, faningitis gonokokal bila melakukan oral sex, dan jika bayi yang terinfeksi matanya maka dapat mengakibatkan kebutaan.
C. Chlamydia
Infeksi Klamidia yang terjadi pada penderita Penyakit Hubungan Seksual ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia Trachomatis, namun bisa ditemukan bakteri lain yang masih dalam golongan Chlamydi, Namun Chlamydia Trachomatis hanya ditemukan pada organ manusia. Chlamydia Trachomatis dapat ditularkan melalui perilaku seks atau dari ibu ke bayi pada saat dilahirkan. Infeksi Klamidia yang terjadi di leher rahim tidak ada gejala dan kebanyakan wanita yang terdapat infeksi klamidia di leher rahimnya mereka tidak tau kalau sudah terinfeksi. Pada laki-laki, infeksi yang terjadi di saluran kencing dan gejalanya biasanya keluarnya caiarn putih/nanah baik disertai sakit ataupun tidak pada saat kencing.
D. Herpes Kelamin
Herpes Kelamin yang serign ditemui adalah herpes simplek tipe HPV-2 yaitu virus Herpes yang menyerang daerah pinggul ke bawah. Belum ada survey yang menyebutkan bahwa Herpes Kelamin menyebabkan kematian pada orang dewasa. Namun apabila Herpes diderita oleh ibu hamil pada trimester I dan menularkan pada janin, maka kemungkinan besar akan mengakibatkan keguguran, dan apabila tertular pada kehamilan trimester II maka akan mengakibatkan kelainan yang beragam antara lain kelahiran prematur sampai lahir dalam keadaan mati.
E. Vaginitis Trichomonas
Trikomonas disebabkan oleh bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk tumbuh. Bakteri trikomonas paling sering ditemukan menyerang pada wanita. Infeksi akan terjadi ketika pH alami wanita mengalami perubahan dari semi asam ke basa. Gejala yang terjadi adalah keputihan yang disertai rasa gatal, bau yang menyengat dan atau keputihan berwarna kuning kehijauan. Pada pria penderita ini jarang menunjukkan gejala.
F. Hepatitis B
Hepatitis B disebabkan oleh virus HBV yaitu virus hepatitis B. Virus ini dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Media penularannya dapat melalui Ibu yang menderita Hepatitis B kepada anak yang dilahirkannya. Atau melalui alat suntik, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi yang sudah tercemar virus HBV (penggunaan sikat gigi hanya jika penderita memiliki masalah mulut seperti radang gusi, sariawan dll), luka yang mengeluarkan darah yang tercemar atau hubungan seksual dengan penderita.
G. HIV AIDS
Merupakan sebuah virus yang menginfekasi sel sistem kekebalan tubuh manusia, kemudian merusak semua sistem mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun.

Tidak ada komentar: